
Dragon Age Inquisition
Dirilis pada tahun 2014, Dragon Age: Inquisition adalah seri ketiga dari franchise Dragon Age, dan menjadi puncak kejayaan BioWare dalam menghadirkan RPG modern
Bagi para pencinta game bergenre role-playing game (RPG), nama Dragon Age: Inquisition pasti sudah tak asing lagi. Game garapan BioWare ini bukan hanya sekadar game petualangan biasa—ia adalah dunia hidup yang dipenuhi cerita kompleks, karakter berlapis, dan pilihan moral yang benar-benar berdampak.
Latar Belakang Cerita Dragon Age: Inquisition
Dragon Age: Inquisition membawa pemain ke dunia Thedas, sebuah benua fiksi yang sedang dilanda krisis besar. Portal antar dimensi yang dikenal sebagai The Breach terbuka, melepaskan makhluk-makhluk dari dunia iblis (Fade) ke dunia nyata. Di tengah kekacauan politik, perang antar faksi, dan krisis kepercayaan terhadap agama, kamu—sebagai Inquisitor—muncul sebagai satu-satunya harapan untuk menutup celah tersebut.
Pemain diberikan kendali penuh atas karakter utama, termasuk pilihan ras (manusia, elf, dwarf, atau qunari), kelas (mage, rogue, warrior), serta keputusan-keputusan moral yang membentuk jalannya cerita.
Gameplay Dragon Age: Inquisition
Salah satu kekuatan utama dari Dragon Age: Inquisition adalah sistem pilihan yang berdampak nyata. Setiap dialog, keputusan di medan perang, hingga siapa yang kamu ajak bicara, bisa memengaruhi jalannya cerita, hubungan antar karakter, hingga akhir dari permainan.
Selain itu, game ini menawarkan open-world RPG dengan eksplorasi yang luas. Ada banyak wilayah yang bisa dijelajahi—dari padang pasir, hutan beku, reruntuhan kuno, hingga kastil-kastil megah—masing-masing dengan misi sampingan dan cerita unik.
Sistem pertarungan dalam game ini juga fleksibel. Kamu bisa bermain dengan gaya hack and slash yang cepat, atau mengaktifkan tactical mode untuk mengatur formasi dan strategi tim secara mendetail.
Karakter Pendamping yang Ikonik
Tak lengkap rasanya membahas Dragon Age tanpa menyebut para companion-nya. Karakter seperti Cassandra, Varric, Solas, Dorian, Iron Bull, dan Sera bukan sekadar pendamping bertarung—mereka memiliki latar belakang, tujuan hidup, dan bahkan bisa kamu jalin hubungan romantis. Interaksi dengan mereka akan memengaruhi bagaimana mereka memandang keputusanmu sebagai Inquisitor.
BioWare benar-benar berhasil membangun koneksi emosional antara pemain dan para karakter, menjadikan cerita terasa lebih hidup dan personal.
Grafis dan Musik yang Memukau
Walau dirilis hampir satu dekade lalu, grafis Dragon Age: Inquisition tetap impresif. Dunia Thedas digambarkan dengan detail luar biasa, didukung efek cahaya yang dramatis dan desain lingkungan yang memukau. Musik latar yang digubah oleh Trevor Morris juga menambahkan nuansa epik dan emosional dalam setiap adegan.
Kesimpulan
Dragon Age: Inquisition adalah RPG ambisius yang menawarkan pengalaman bermain luar biasa, baik dari sisi cerita, gameplay, maupun interaksi karakter. Ini bukan hanya game—ini adalah petualangan epik yang penuh konflik, sihir, strategi, dan pilihan moral yang menggugah. Bagi pecinta RPG sejati, game ini adalah judul yang wajib dimainkan, bahkan bertahun-tahun setelah perilisannya.